ABACA

ABACA

Rabu, 05 Juli 2017

MENYURUH ANAK BELAJAR ITU PENTING TAPI MENCIPTAKAN ANAK YG GEMAR BELAJAR JAUH LEBIH PENTING

Bunda, pernah ngalami nggak? Menyuruh anak belajar, malah anak kabur entah ke mana. Atau malah ngambek, nangis, dan lebih parah nya jadi ngamuk? 😱😱

Jadi dilema gak sih bunda kalau begini? Terus gimana cara menyuruh anak belajar tanpa paksaan?

Guru, penulis, dan pemerhati pendidikan, Joanne F. Foster, Ed.D (Toronto University, Canada) berbagi delapan tips yang bisa dipraktikkan Ayah bunda untuk menstimulasi anak belajar dan gemar belajar, yaitu:

1. Perkaya hidup anak dengan bahasa, dan aktivitas fisik.
Sejalan dengan teori kecerdasan majemuk yang dikembangkan oleh psikolog perkembangan, Howard Gardner, Joanne Foster berpendapat bahwa anak tidak hanya berkembang dengan belajar di sekolah yang menstimulasi kecerdasan logika saja.

 Anak perlu belajar mengembangkan bagian kecerdasan majemuk yang lain, melalui puisi, olahraga – apapun yang memanfaatkan indera anak.

Kecerdasan majemuk yang dikelola dengan baik akan menjadikan anak seorang pembelajar yang paham bagaimana cara belajar terbaik sesuai keunikannya. Dengan demikian, anak lebih terpacu untuk gemar belajar.

2. Picu rasa ingin tahu anak
Keingintahuan membuat anak semangat belajar, sebaliknya ketidaktertarikan membuat anak bosan belajar. Ayah bunda bisa memicu rasa ingin tahu anak dengan mengajukan pertanyaan yang menarik, dan tantang anak untuk membuat pertanyaannya sendiri sesuai minatnya. Kemampuan bertanya membuat anak belajar lebih banyak ketimbang anak-anak lain yang hanya belajar menghapalkan jawaban. Dan anak yang gemar bertanya, pasti gemar belajar dan mencari tahu.

3. Berikan kesempatan berefleksi
Belajar saja tidak cukup – anak perlu memahami dirinya sendiri yang sedang belajar untuk mengetahui sejauh mana ia berkembang dalam bidang bakat yang ditekuninya. Ayah Ibu dapat mengajak anak mengobrol tentang kegemaran dan minatnya saat ini, dan bagaimana anak ingin mengembangkan apa yang digemarinya sekarang di kemudian hari. Jika anak kesulitan menjawab, Anda bisa memberi waktu anak untuk berpikir.

4. Jangan terlalu serius
Jangan terlalu menekan anak untuk mencapai prestasi tertentu. Tekanan justru seringkali membuat anak berhenti gemar belajar. Apapun capaian anak dalam pengembangan bakatnya, coba bergembiralah bersama anak.

5. Jadilah teladan
Seringkali kita menuntut anak gemar belajar, namun saat pulang kerja kita mengeluhkan beban pekerjaan kita di depan anak-anak. Kita justru tidak menunjukkan orangtua yang mampu menjalani kariernya secara positif, terlepas dari berbagai tantangan yang ada.

6. Berikan umpan balik sesegera mungkin
Mengapa sih anak-anak suka bermain game? Salah satu elemen dalam game yang menarik adalah umpan balik sesegera mungkin. Saat anak menggerakkan karakter, ia bisa melihat langsung apakah usahanya berhasil atau tidak. Anak jadi cepat tahu di mana kesalahannya, dan dengan cara apa ia bisa memperbaikinya.

 Inilah yang membuat Abaca flashcard cocok untuk menstimulus anak yang gemar bermain game, beralih ke game yang positif

Seperti halnya bermain game, belajar jadi lebih seru saat anak dengan segera menyadari perkembangan diri di bidang bakat yang ditekuninya.

7. Bahas target belajar anak
Salah satu hal yang membuat anak kehilangan semangat untuk belajar adalah karena dibebani target belajar yang terlalu tinggi. Atau sebaliknya, target belajar yang terlalu rendah membuat anak tidak tertantang untuk belajar.

Untuk mengembalikan gemar belajar dalam diri anak, Anda dapat membahas target belajar bersama anak.

8. Tumbuhkan sikap apresiatif dalam keluarga.
Apresiasi juga dapat menumbuhkan sikap bersyukur anak bahwa dirinya telah berusaha semaksimal mungkin, sesuai kapasitasnya sebagai seorang pembelajar.

Dengan demikian, anak tidak mudah berhenti gemar belajar saat menghadapi kegagalan atau saat target belajarnya tidak tercapai.

Persembahan #laskarabacagrup20
More info (bunda nila)
📲 sms/wa 087771416932

Minggu, 02 Juli 2017

TAHAPAN BELAJAR MEMBACA DAN MENULIS 📝

Oleh Diena Ulfaty, owner abaca flashcard.
📖 Tahapannya anak sudah siap belajar membaca dan bisa membaca baru diajari menulis ya. Bukan dibalik. Karena menulis itu lebih kompleks dibanding membaca.
📝 Dalam menulis ada proses visualisasi dan gerakan motorik. Ada 2 komponen yg terkait.
1. Kognitif (kemampuan membaca dan memvisualisasi bacaan ke dalam bentuk simbol tertulis) dan
2. Motorik (menggerakkan bulpen/pensil di atas kertas sesuai instruksi otak (visualisasi otak ttg huruf yg akan ditulis).
Jadi sebagian anak ada yg ketika lulus abaca, dia mudah sekali memahami pola kartu abaca dan mudah mengidentifikasinya sehingga dia sudah otomatis bisa menuliskan suku kata spt a, ca, fa, ga, dll. Tapi ini kasus khusus untuk anak-anak yg tergolong early fluent reader. Artinya tidak berlaku pada semua anak, hanya sebagian kecil.
Lalu rata-rata anak bagaimana? Ciri apa yg ditunjukkan kalau seorang anak siap belajar menulis?
1. Anak-anak yg siap belajar menulis umumnya sering terpapar teks dan sudah bisa membaca kata sederhana.
2. Anak sering bertanya kepada pembimbingnya tentang cara menulis suku kata. Contoh, "Bunda bagaimana cara menulis ba, a dulu atau b dulu?" Di tahap ini anak-anak suka menulis suku kata meskipun sebagian tulisannya terbalik dan salah urutan. Tidak apa-apa memang seperti itulah prosesnya.
3. Anak-anak menunjukkan minat yg tinggi dengan aktivitas menulis huruf. Dia corat coret di kertas dan mulai berlatih menulis banyak huruf.
4. Antusias dengan latihan menulis. Siang malam, dan esok hari dia sering bertanya tentang tulisan huruf. Tiba-tiba kegiatan menulis huruf menjadi aktivitas favorit.
Jadi TANDA INI MUNCUL SECARA ALAMI setelah anak bisa membaca dan sering terpapar teks. Itulah sebabnya stimulus itu penting sebab anak-anak tanpa stimulus, ketika dia sudah siap, tidak akan terdeteksi sehingga menguasai ketrampilan tersebut dengan lebih lambat.
📝 Diena Ulfaty (Owner Abaca Flashcard )
Diambil dari kelas pembinaan Laskar Abaca (grup WhatsApp).

Sabtu, 10 Juni 2017

TIPS KEREN MEMILIH MEDIA BELAJAR ANAK

Bunda, gunakan selalu media belajar yang tepat untuk mengembangkan kemampuan belajar anak.

Kalau ada media, pastinya Bunda ga akan terlalu capek mengajarkan banyak hal. 👍

Apa itu media?

Media = alat; perantara untuk mencapai hasil.

Nah, kalau media belajar anak maka artinya alat/ perantara yang digunakan untuk mencapai hasil belajar.

Hasil belajarnya tergantung yang kita kehendaki. Misal bica baca, atau bisa berhitung.

Ada beberapa tips yang bisa digunakan untuk memilih medià belajar anak, antara lain :
#pertama, metode penyampaiam harus sesuai dengan usia anak.
Mengingat usia anak adalah usia bermain, maka media yang tepat bentuknya berupa permainan.

#kedua, media mudah digunakan oleh anak. Dimulai dari level yang mudah, menengah dan tingkat kesukaran yang tinggi.

#ketiga, memberikan semangat dan menumbuhkan kecintaan belajar. Misalnya dengan pemberian reward/hadiah, sebagai bentuk penghargaan prestasi dalam bermain.

#keempat, media memiliki bentuk visual yang menarik, seperti bentuk gambar dan warna warni manarik dan bisa digunakan lebih dari sekali. Asalkan dirawat tentu akan bertahan lebih lama.

#kelima, medianya mudah dibawa, sehingga kapan saja diperlukan akan mudah digunakan.

Selamat memilih media belajar anak dengan bijak ya Bunda.
.

Silàhkan LIKE dan SHARE jika tulisan ini bermanfaat.

Sabtu, 27 Mei 2017

TIPS AGAR ANAK SELALU SEMANGAT MENJALANI IBADAH PUASA RAMADHAN.

Pengalaman pertama puasa bagi anak tentu menjadi momen yang cukup penting sekaligus berat bagi mereka. Bayangkan saja, jika biasanya bisa bebas meneguk air, kali ini harus beradaptasi atau belajar untuk menahan haus serta lapar selama puasa Ramadhan.

Di sinilah pentingnya peran orang tua selama mendampingi anak di bulan Ramadhan, yaitu agar mereka selalu semangat menjalani ibadah puasa. Berikut ada beberapa tips untuk Ayah dan Ibu :

1. Beri Contoh dan Ciptakan Suasana yang Menyenangkan.

• Memberi pelajaran ke anak sebaiknya dengan contoh, hal ini membuat anak lebih mudah mempraktikkannya. Anak akan melihat bagaimana orangtuanya menjalani ibadah puasa.
• Menciptakan suasana berpuasa yang menyenangkan dapat membuat anak mau terlibat.
• Ayah Ibu dapat memulainya dengan sahur yang menyenangkan, dengan persiapan dan waktu yang tidak terburu-buru.
• Lakukan sahur dengan gembira dan penuh syukur agar anak pun menikmati sahur, dan tidak melihat orangtuanya lesu.
• Selama seharian berpuasa, tunjukkan pada anak bahwa Ayah Ibu pun dapat melakukan berbagai kegiatan dengan semangat meskipun tidak makan dan tidak minum.

2. Menyiapkan Makanan yang Tepat.

• Makanan yang tepat untuk anak yang belajar berpuasa itu sesuai dengan kebutuhan dan kesukaannya.
• Siapkan makanan kesukaan anak yang sekaligus bisa memenuhi kebutuhan energinya.
• Jika memungkinkan, sajikan di piring favorit anak agar anak semangat makan saat sahur dan buka puasa.

3. Mengajak Anak Melakukan Kegiatan Dalam Ruangan, Seperti Bermain.

• Ibu atau Ayah bisa mengajak anak melakukan kegiatan di dalam ruangan yang tidak terlalu menguras tenaga.
• Beri pemahaman kepadanya untuk menyimpan energi agar tidak mudah lemas.
• Ajak anak bermain ABACA Flashcard. Dengan game dan tampilan rewardnya yang menarik akan membuat mereka larut dalam keseruan gamenya sehingga bisa mengalihkan mereka dari rasa haus dan lapar.
• Solusi lain agar anak tidak kelelahan, ajak mereka tidur siang dan bangunkan sekitar pukul 3 sore.

4. Apresiasi Tiap Capaian Anak.

• Saat anak belajar berpuasa untuk pertama kalinya, ia mungkin tak langsung berhasil berpuasa sehari penuh. Anak mungkin hanya bisa bertahan sampai pukul 9 pagi, 12 siang, atau 3 sore.
• Apapun capaian anak, beri apresiasi bahwa anak telah berusaha, dari belum pernah berpuasa menjadi berpuasa selama beberapa jam.
• Saat anak berhasil berpuasa lebih lama di hari berikutnya, apresiasi kemajuannya.
• Apresiasi adalah upaya menumbuhkan perilaku positif anak, termasuk saat anak belajar berpuasa.
• Gunakan kata-kata positif yang mengacu pada perilaku spesifik.

5. Ajak Anak Membantu di Dapur.

• Ajak si kecil beraktivitas di dapur untuk menyiapkan menu buka puasa.
• Melibatkan anak saat menyiapkan menu berbuka bisa menjadi semangat tersendiri bagi mereka dalam menjalani sisa jam menuju Maghrib.
• Sajikan menu favorit anak sebagai hadiah karena telah berhasil menjalani puasa hari pertama.

6. Jika waktu sebelum Maghrib masih tersisa.

• Ibu atau Ayah bisa mengajak anak berkeliling kompleks sejenak dan kembali sesaat sebelum Maghrib.
• Cara ini bisa mengalihkan perhatian si kecil dari rasa lapar, lemas, dan bosan.
• Sekaligus ajak anak berinteraksi dengan teman sebaya untuk saling bertukar pengalaman mereka dalam menjalani ibadah ini.

Selamat mencoba.
By dr.Halimah (diambil dari berbagai sumber @google)

Selasa, 23 Mei 2017

ABACA MEMANG ISTIMEWA :-)
TEMUKAN KEISTIMEWAANNYA DI SINIIIH ...

Apa kelebihan ABACA flashcard itu sendiri?
1. ABACA flash card yang menonjolkan sesi bermainnya, krn usia balita adalah masa2 anak senang bermain
2. ABACA membantu mengaktifksan neuron otak kiri dan membangun hubungan dgn otak kanan.
3. Penyusunan kartu sangat sistematis dan dimulai dr tingkat yang paling mudah.
4. Sebelum diproduksi dan dipasarkan, produsen abaca sdh mengujicobakan kpd putrinya yg msh balita.
5. Pertama di Indonesia, metode belajar membaca dgn konsep aritmatika suku kata dalam 10 box.
6. Desainnya sangat menarik dan istimewa dilengkapi reward es kream, strobery, dan coklat.
7. Harganya sangat ekonomis dibandingkan dengan flashcard lain yg jauh lbh mahal.
8. Mendekatkan hubungan anak dengan orangtua dan guru.

Nah, ABACA ini menyajikan FULL GAME bagi anak-anak, sehingga mereka bisa game memanen es krim, pada Abaca seri 1.
Anak-anak akan belajar sejarah dan sains tentang stroberi dengan cara yg amat fun karena ada kartu dinamitnya. Itu di Abaca seri 2.
Ada juga game yg membuat anak bisa menjelajah peternakan yang penuh jebakan untuk mendapatkan cokelat harta karun. Dengan demikian anak-anak merasa sedang bermain game dan tidak sedang belajar membaca. Nah, itu ada di Abaca seri 3.

Ada lagi nih ... Ada game di Abaca seri hijaiyyah yg ngajak anak-anak berpetualang di sebuah pulau. Di situ ada raja donat yang sedang menunggu seorang prajurit. Namun sang prajurit tak kunjung datang. Karena untuk penugasan seorang prajurit donat diperlukan usaha yang luar biasa. Syaratnya, harus bisa menebak kartu dalam box 1, 2, 3 dan 4. Itulah tiket yang akan bisa membawa utk menjelajah ke dalam istana Raja Donat menggunakan prajurit Donat.

Banyak ya gamenya?
Masih ada nih game yg lain...
Pada Abaca seri english, anak-akan diajak main bhs inggris sambil jualan kue. Loh kok bisa? Bisa dong. Bgm dg si boy nih? Ini dia... Game Toys Island... Cars Mania utk para boys ... Pasti serunya sudah kebayang kan..

Okay, siapkah Anda merangsang anak Anda sambil main? Biarkan mereka berkembang, sesuai usianya. Anda sediakan medianya, lalu perhatikan reaksinya.

Minggu, 30 April 2017

MELATIH KEMANDIRIAN ANAK


A. Usia 1-3 tahun
Di tahap ini anak-anak berlatih mengontrol dirinya sendiri. Maka sudah saatnya kita melatih anak-anak untuk bisa setahap demi setahap meenyelesaikan urusan untuk dirinya sendiri.

Contoh :
🌺Toilet Training
🌺Makan sendiri
🌺Berbicara jika memerlukan sesuatu


Kunci Orangtua dalam melatih kemandirian anak-anak di usia 1-3 th  adalah sbb :
 🌸 Membersamai anak-anak dalam proses latihan kemandirian, tidak membiarkannya berlatih sendiri.
🌸Mau repot di 6 bulan pertama. Bersabar, karena biasanya 6 bulan pertama ini orangtua mengalami tantangan yang luar biasa.
 🌸Komitmen dan konsisten dengan aturan

Contoh Aturan berbicara :
🌼Di rumah ini hanya yang berbicara baik-baik yang akan sukses mendapatkan apa yang diinginkannya.
🌼Maka jangan pernah loloskan keinginan anak apabila mereka minta sesuatu dengan menangis dan teriak-teriak.


Aturan bermain:
🌷Di rumah ini boleh bermain apa saja, dengan syarat kembalikan mainan yang sudah tidak dipakai, baru ambil mainan yang lain.

🌷Maka tempatkanlah mainan-mainan dalam tempat yang mudah di ambil anak, klasifikasikan sesuai kelompoknya. Kemudian ajarilah anak-anak, ambil mainan di tempat A, mainkan, kembalikan ke tempatnya, baru ambil mainan di tempat B. Latih terus menerus dan bermainlah bersama anak-anak, jadilah anak-anak yang menjalankan aturan tersebut, jangan berperan menjadi orangtua. Karena anak-anak akan lebih mudah mencontoh temannya. Andalah teman terbaik pertama untuknya.



B. Anak usia 3-5 th
Anak-anak di usia ini sedang menunjukkan inisiatif besar untuk melakukan kegiatan berdasarkan keinginannya

Contoh :
🌻Anak-anak lebih suka mencontoh perilaku orang dewasa.
🌻Ingin melakukan semua kegiatan yang dilakukan oleh orang dewasa di sekitarnya

Kunci Orangtua dalam melatih kemandirian anak di usia 3-5 th adalah sbb :
🥀Hargai keinginan anak-anak
🥀Jangan buru-buru memberikan pertolongan
🥀Terima ketidaksempurnaan
 🥀Hargai proses, jangan permasalahkan hasil
 🥀 Berbagi peran bersama anak
🥀 Lakukan dengan proses bermain bersama anak

Contoh :
🌹Apabila kita setrika baju besar, berikanlah baju kecil-kecil ke anak.
🌹Apabila anda memasak, ajarkanlah ke anak-anak masakan sederhana seperti menggoreng telor


Semoga bermanfaat
By Sahabat Pendidik

Minggu, 16 April 2017



PENGKLASIFIKASIAN HURUF DI ABACA

Mengajari anak membaca berarti kita mengolah bahasa ke dalam bentuk tulisan, dan flashcard adalah media yang tepat untuk mengenalkan bahasa sekaligus tulisan kepada anak oleh karena itu ABACA FLASHCARD diciptakan.
ABACA FLASHCARD menggunakan metode aritmatika sukukata dan terpola jelas, serta dipadukan dengan permainan dan reward agar anak-anak merasa enjoy saat belajar.

Latar belakang ABACA FLASHCARD menggunakan metode aritmatika sukukata :

1. Jumlah anak yang mampu belajar membaca tanpa metode terstruktur masih sangat sedikit

2. Rentang perhatian rata-rata anak terkategori pendek

3. Anak-anak cenderung suka pada materi yang mudah

4. Anak-anak tidak suka di forsir

Mari saatnya kita berikan media belajar yang ramah otak bagi anak-anak, gunakan media edukatif ABACA FLASHCARD yang sudah mengantongi 1000 testimoni keberhasilan

ABACA TIDAK DIJUAL DI TOKO BUKU

laskar ABACA